Manajer
: “orang yang melaksanakan masalah bisnis secara ekonomis dengan efisien “.
(james Macgregor burns mendeskripsikan pernini sebagai transaksional, yaitu
melaksanakan bisnis yang ada di bawah kerangka kerja umum yang ada.
Pemimpin
: “ orang yang berjalan terlebih dulu untuk memandu atau menunjukan jalan.
Orang utama dalam suatu organisasi yang berkembang. Orang yang memiliki
pengikut. “ (Burns menyebut peran ini sebagai peran yang mengubah karena
mungkin melibatkan pegerakan arah yang berbeda atau mengubah budaya atau metode
operasi.)
Sebenarnya,
peran manajer dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah organisasi yang
sukses yang dijalankan oleh seseorang yang merupakan kombinasi manajer
dan pemimpin. Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan pemimpin.
Masalahnya adalah bukan dalam memutuskan akan menjadi yang mana, tetapi lebih
dalam mencapai keseimbangan yagng tepat antara karakteristik manajerial dan
kepemimpinan, sesuatu yang harus dimiliki oleh masing-masing eksekutif.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan Manajer
Piramida
jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan
tingkatannya.Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan
manajer mulai dari bawah ke atas:
- Manejemen lini pertama (first-line management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah (middle management),
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information
Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General
Manager) Arti Definisi dan Pengertian
- Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer
fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional
perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada
bagian lain.
Contohnya
adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer
operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
- Manajer Umum / General Manager
Manajer
umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional
pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.
Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer
umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas
yang berbeda-beda.
Peran Manajer
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
- Peran antarpribadi
Merupakan
peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.
- Peran informasional
Meliputi peran manajer
sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
- Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah,
pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian
menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer
adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan Manajer
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
- Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuat rencana kerja.
- Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity
skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
- Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan
dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:
- Keterampilan manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
- Keterampilan membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial adalah
standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori
klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Tugas Manajer Dalam Era Globalisasi
Tidak
dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses
perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang
dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir
menjadi hal pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks
organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus memiliki komitmen
dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam perusahaannya.
Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang
semakin aktif.
Sebagai
manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan
kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada
perusahaan. Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap
setiap kesalahan karyawan manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi
untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu
ke berhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. Namun
manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi
manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya
sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk
menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan
tersebut ke karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan
untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi
kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.
Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli Dan Dalam Beberapa Kamus
Modern Diantaranya :
- Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 :
255)
Pemimpin
adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk
alasannya.
- Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin
adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,
demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)
Pemimpin
dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku
sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya
orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang
terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan
kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh
para pengikutnya.
- Jim Collin
Mendefinisikan
pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimipin yang andal,
kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki
visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan
ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
- Modern Dictionary Of Sociology (1996)
Pemimpin
(leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan
dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position
of dominance and influence in a group).
- J.I. Brown dalam “ Psychology and the Social Order”.
Pemimpin
tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu
posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
- Dr. Phil. Astrid S. Susanto
Pemimpin
adalah orang yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang banyak.
- Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh staf Dosen
Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah Mada)
Pemimpin
(Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang
lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan
guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter,
Demokratis dan Bebas – Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Gaya Kepemimpinan
Otoriter / Authoritarian
Adalah
gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan
Demokratis / Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan
Bebas / Laissez Faire
Pemimpin
jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Perbedaan Pemimpin Dan Manager
Kita
adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri.Ungkapan
diatas tentu sering kita dengar. Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa
adanya pemimpin tentu sebuah perusahaan tidak akan jalan.
Warren Bennis dalam
bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran antara manager
dan pemimpin sebagai berikut :
- Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
- Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
- Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
- Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan
pemimpin fokus kepada orang
- Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin
membangkitkan kepercayaan
- Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin
melihat perspektif jangka panjang
- Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin
bertanya apa dan mengapa
- Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap
masa depan
- Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
- Manager menerima status quo sedangkan pemimpin
menantangnya
- Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin
adalah dirinya sendiri
- Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan
pemimpin melakukan hal-hal yang benar
Referensi :
No comments:
Post a Comment